Aplikasi Teori Inventarisasi Hutan Pinus

Senin, 16 Januari 2012 10:41 WIB


Mengikuti perkuliahan  di dalam kelas sudah menjadi hal yang wajar bagi setiap mahasiswa. Bagaimana dengan kuliah di hutan? Pasti lebih menyenangkan, seperti yang dilakukan mahasiswa semester 5 UMM.


Minggu (27/11),  sejumlah mahasiswa kehutanan terlihat sibuk mempersiapkan  diri.Beberapa nampak berunding, menghitung, dana dan juga yang mempersiapkan peralatan khusus.Lima menit kemudian mereka menyebar dan kembali sibuk dengan tugas masing-masing. Kali ini mereka diharuskan mengukur potensi hutan sebagai syarat lulus mata kuliah Inventarisasi Hutan.

Berlokasi di hutan pinus Songgoriti-Batu, pengukuranpun dimulai.Yang pertama dilakukan adalah menghitung luas area dan menentukan plot. Kemudian memberikan tanda atau nomer untuk tiap pohon yang memiliki jarak tidak lebih dari panjang tali yang sudah disiapkan. Pohon yang berjarak lebih dari panjang tali tidak boleh dimasukkan kedalam hitungan.Langkah yang kedua adalah mengukur diameter pohon dengan melilitkan alat pengukur (phiba) pada badan pohon. Setelah itu dilanjutkan dengan mengukur tinggi pohon menggunakan kristenmeter. Tidak semudah menggunakan phiba, kristenmeter diletakkan di area sejajar dengan pohon yang akan diukur. Seseorang harus berdiri tegak lurus 90° dengan letak pohon agar tinggi pohon dapat dilihat.

Mendata jenis tanaman yang tumbuh di sekitar pohon pada tiap plot merupakan tahapan ketiga. Hal ini dilakukan untuk menginventarisasikan potensi hutan diluar potensi pohon dan area yang telah dihitung. “Setelah semua data dari hutan lengkap selanjutnya akan dilanjutkan dengan penghitungan di kelas”,ujar Prasetyo Hadi Wibowo, salah satu peserta praktikum. Pras, begitu ia akrab disapa, merasa kesulitan pada awal praktikum tetapi setelah beberapa kali mencoba ternyata tidak sesulit yang diperkirakan.

“Mata kuliah ini memang membutuhkan konsentrasi lebih dibanding lainnya”, kata Zulharman,S.Hut sebagai dosen pengampu. Meskipun sedikit sulit tapi Zul yakin mahasiswanya mampu bekerja sesuai lapangan serta dapat merumuskan strategi jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan inventarisasi yang dilaksanakan.

Shared: