Menyimak- para peserta KKLH saat sedang menerima materi yang di sampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selasa (20/10). di area perkemahan Ground sembilan, coban Rais . (photo by: itang) |
Himpunan Mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Pengurus Cabang Silva Indonesia (PCSI) melaksanakan agenda rutin tahunan yaitu Kemah Kenal Lingkungan Hutan (KKLH) angkatan 17, yang dilaksanakan pada 19-22 Oktober 2015 di Coban Rais, kota Batu.
Acara KKLH diikuti oleh 95 peserta yang terdiri dari angkatan baru tahun 2015 sejumlah 93 orang, dan angkatan lama tahun 2014 sejumlah 2 orang. KKLH merupakan acara yang bertujuan untuk mengenalkan hutan kepada mahasiswa baru Jurusan Kehutanan, selain itu sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan atau disebut rimbawan akan dikenalkan dan ditanamkan 9 nilai dasar seorang rimbawan yaitu jujur, tanggung jawab, ikhlas, disiplin, visioner, adil, peduli, kerjasama, dan profesional.
Tema KKLH tahun ini adalah “Semangat Rimbawan Untuk Cinta Hutan Dan Peduli Lingkungan”, hal ini dimaksudkan agar seorang rimbawan harus memiliki semangat yang tinggi dan cinta akan hutan serta peduli lingkungan, karena hutan sendiri merupakan bagian dari lingkungan.
Ainun Lazuardi Baskoro selaku ketua pelaksana KKLH mengatakan, “Sebagai seorang rimbawan harus bisa menerapkan sembilan nilai dasar rimbawan, dimana hal itu apabila sudah tertanam dalam jiwa seorang rimbawan akan menjadikan mereka pribadi yang baik dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan juga lingkungannya” ucap mahasiswa angkatan 2014 tersebut.
Rangakaian acara KKLH sendiri dimulai dari Senin 19 Oktober 2015, dimana pada hari pertama para peserta dilepas oleh dosen kehutanan di area Helypad UMM, lalu berangkat menuju Coban Rais di daerah Oro-Oro Ombo Kota Batu, setelah itu dilakukan long march yang dimulai dari Batu Night Spectacular (BNS) menuju ke Ground Sembilan area perkemahan coban Rais dimana tempat itu yang nantinya akan menjadi area KKLH .
Hari kedua KKLH lebih difokuskan ke materi, dimana mereka akan belajar mengenai hutan, alam, cara survival, wawasan organisasi dan lembaga intra, penanganan musibah, pengukuran pohon, dan masih banyak lainnya.
Hari ketiga KKLH peserta diajak untuk tracking menuju ke Coban Rais. Perjalanan ditempuh sekitar dua jam mulai dari ground sembilan sampai ke area coba. Selama diperjalanan setiap peserta akan melewati beberapa pos yang sudah disediakan, dan disana akan diberi materi serta praktek langsung mengenai bagaimana menggambar lanskap hutan, mengukur diameter pohon, mengukur pohon dan masih banyak lainnya. Malam harinya dilaksanakan acara Malam Keakraban (Makrab) dimana acara ini merupakan puncak dari inti KKLH, di dalam Makrab mengundang seluruh angkatan Jurusan Kehutanan, serta dosen dari Jurusan Kehutanan, sehingga semuanya berkumpul dan melebur menjadi satu. Acara makrab sendiri diisi dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan seperti pentas seni, sharing antar angkatan, dan kegiatan yang menyenangkan lainnya.
Di hari terakhir merupakan hari pengukuhan kepada para peserta KKLH bahwa mereka telah resmi menjadi seorang rimbawan yang harus bertanggung jawab dan cinta akan lingkungan serta dapat menjalakan amanat 9 dasar nilai rimbawan.
Selain pengukuhan seluruh peserta dan panitia juga melaksananan kegiatan lingkungan dengan membersihkan seluruh area perkemahan di Coban Rais.
“Sebagai seorang rimbawan sudah selayaknya kita langsung dapat menerapkan aksi nyata kita dengan cara yang paling sederhana, yaitu menjaga kebersihan lingkungan, hal ini semoga dapat tertanam dan menjadi sesuatu kebiasaan bagi semua orang khususnya kita para rimbawan” ujar Hamam Asyrowi, selaku Ketua Himpunan Kehutanan.
Kegiatan KKLH ini memang banyak sekali memberikan manfaat yang baik bagi para rimbawan, karena di KKLH banyak sekali diajarkan nilai nilai kebersamaan, cinta lingkungan, dan juga membentuk kedisiplinan seorang rimbawan.
“Saya senang sekali dengan adanya KKLH ini, karena disini saya banyak sekali mendapat ilmu baru, melatih kedisiplinan, dan tidak individualis, selain itu juga KKLH mengajarkan saya bagaimana menjadi seorang yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap alam, pada akhirnya saya sadar akan pentingnya menjadi seorang rimbawan yang cinta akan lingkungan dan cinta akan korsa (kebersamaan)” ujar Agus Firmansyah peserta angkatan 2015. (itg)